Matcha IceCream

Matcha IceCream
Matcha IceCream

Rabu, 25 Desember 2013

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI (INTRAPERSONAL)

Pengertian intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif [1].
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini [2]
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen di kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

Kesimpulan jurnal: Siswa-siswi di SMA adalah individu-individu yang berusia remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional (dalam Ali & Asrori, 2004). Dalam berkomunikasi dengansesamanya, remaja pada dasarnya melakukan pengungkapan diri. Menurut Morton (dalam Dayakisni, 2003) pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam pengungkapan diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka
saran yang dapat diberikan sebagai
berikut:
1. Bagi siswa-siswi disarankan dapat meningkatkan pengungkapan diri dan lebih mengatur waktu yang tepat untuk menggunakan Facebook.
2. Bagi para Orang tua, diharapkan mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan Facebook di kehidupan sehari-hari di rumah, serta membantu untuk meningkatkan pengungkapan diri anak-anaknya tidak hanya melalui media jejaring sosial tetapi dalam lingkungan rumah.
3. Bagi para Guru-guru, diharapkan mengontrol siswa-siswinya dalam penggunaan Facebook di lingkungan sekolah, baik dalam belajar mengajar maupun dalam waktu istirahat, serta membantu siswa-siswinya untuk meningkatkan pengungkapan diri tidak hanya melalui media jejaring sosial tetapi melalui kegiatankegiatan
sekolah maupun kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
4. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan mampu melakukan penelitian-penelitian yang lebih mendalam agar dapat menyumbangkan teori-teori yang lebih baik dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Diharapkan juga dapat menambahkan variabel lain dan metode penelitian berbentuk.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI
Putri Ratna Juwita
Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma


Senin, 14 Oktober 2013

Bentuk Interaksi Sosial


Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
Ciri - Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi

Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain

Tes Psikologi

Pendahuluan


Definisi Tes Psikologi atau lebih dikenal sebagai Psikotes adalah tes untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau evaluasi secara verbal yangteradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. Tes dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.
Tujuan Tes Psikotes digunakan untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan secara mental dan apa-apa yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, intelegensi, atau bahkan fungsi neurologis, dan juga tespsikotes digunakan untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan faktor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai darikemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut.
Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian, dan wawancaraDari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Aplikasi Tes Psikologi dapat dilakukan pada bermacam setting termasuk rekrutmen dalam perusahaan, mengetahui minat dan bakat anak / siswa, tujuan klinis, perkembangan anak, atau kustomisasi design dan modul dalam pelatihan / training.
Psikotes merupakan bagian dari rangkaian seleksi sebuah lowongan kerja, yang kerap memiliki arti penting. Psikotes, percaya atau tidak, merupakan perangkat untuk menangkap kecenderungan para pelamar, yang meliputi kemampuan intelektual atau kepribadian, biasanya sering disebut dengan soal psikotes. Dua hal ini tentunya akandisesuaikan dengan karakteristik pekerjaan yang tersedia.
Sebenarnya, proses psikotes itu sendiri cukup spesifik: dimulai dari perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk beberapa posisi. Lalu perusahaan tersebut menetapkan sejumlah kualifikasi yang harus dipenuhi para pelamar kerja. Untuk alasan efisiensi, biasanya perusahaan tersebut meminta bantuan pada lembaga psikologi terapan untuk mengadakan psikotes yng dibutuhkan. Langkah selanjutnya, dengan gambaran kualifikasi yang ditetapkan perusahaan, lembaga tersebut berusaha menangkap kemampuan dan kecenderungan untuk memenuhi kualifikasi tersebut. Sekilas Psikotes atau Tes Psikologi



Teori :

Tes Psikologi atau lebih dikenal sebagai Psikotes adalah tes untuk mengukur aspek-aspek individu secara psikis, dalam hal ini yang diukur adalah kecenderungan perilaku. Tes biasanya berbentuk tertulis namun dalam beberapa tes ada juga yang bersifat verbal atau visual. misalnya saja evaluasi yang teradministrasi untuk mengukur fungsi tertentu. Yang paling umum adalah mengenai kognitif (biasa disebut intelligence atau IQ), dan afektif (lebih bersifat personality atau juga emosional). Adapula yang mengukur langsung secara konatif, biasanya umum dilakukan dalam tes assessment. Tes dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa.
Tujuan
Tes Psikologi digunakan untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan secara mental dan apa-apa yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, intelegensi, atau bahkan fungsi neurologis. Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam tulisan diatas; inti pengukuran adalah untuk meramalkan konatif (kecenderungan perilaku) yang diperoleh melalui psikotes (tes kognitif dan afektif) maupun assessment (mengungkap konatif secara langsung).
Aplikasi
Tes Psikologi dapat dilakukan pada bermacam setting termasuk rekrutmen dalam perusahaan, mengetahui minat dan bakat anak / siswa, tujuan bersifat klinis untuk melihat lebih detail gangguan perilaku yang muncul, perkembangan anak, atau kustomisasi design dan modul dalam suatu pelatihan ataupun training (biasanya banyak dikembangkan dalam Outbound Management Training).
Beberapa aplikasi umum yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.     Keperluan Industri
2.    
Diaplikasikan dalam perekrutan karyawan, eskalasi dan mutasi karyawan, atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Apapun jenis usaha anda, pemeriksaan psikologis dapat dilakukan secara kelompok (klasikal) atau individual.
2. Keperluan Pendidikan

Jasa pemeriksaan psikologis juga meliputi Pengukuran, Bimbingan konseling, dan Pelatihan untuk pendidikan. Dari mulai Playgroup, TK, SD, SMP, dan SMU. Arah pemeriksaan dapat ditujukan untuk mengukur intelegensi (IQ), arah minat dan bakat, keajegan belajar, konsentrasi, kematangan emosional, interaksi sosial, kepercayaan diri, dan lain sebagainya.
3. Keperluan Management Training

Tes psikologi juga dapat dilakukan untuk memetakan kebutuhan secara organisasi atau individu dalam pelatihan manajemen. Biasanya diaplikasikan kedalam bentuk Outbound Management Training atau In Class Training. Sifat pelatihan ini terukur, karena menyertakan psikotes dalam pre-test dan post-test. Tujuan pelatihan ini bersifat team building dan organisasi untuk peningkatan skill leadership, communication skills, planning, change management, delegation, teamwork, dan motivation, atau apa saja sesuai kebutuhan. Kelebihan pelatihan ini, seluruh aspek perilaku dan kebutuhan akan diungkap melalui psikotes, dan modul design akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan yang muncul dari hasil psikotes tersebut.

Analisis:
Ada beberapa jenis tes psikologi yang dipergunakan dalam proses pengujian seseorang dalam hal ini adalah seleksi calon tenaga kerja. Akan tetapi tidak selalu semua jenis tes diberikan kepada tesee (subjek yang dites). Pemberian soal tes ini bergantung pada keperluannya.

Lee J. Cronbach, dalam Essentials of Psychological Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes psikologi ini, yaitu berikut ini:


1. Tes Kemampuan (inteligensi)

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti kemampuan dan kecakapan. Kecakapan merupakan potensi seseorang untuk memperoleh tindakan melalui pelatihan. Seseorang tidak akan pernah tahu apakah kecakapan itu kendati pun ia telah mencapai tingkat tertentu setelah pelatihan. Kita tidak dapat meyakinkan bahwa dengan pelatihan dan motivasi yang lebih baik, ia akan berbuat lebih baik.


Adapun kemampuan adalah lebih nyata. Kemampuan dapat diartikan sebagai prestasi seseorang atas tugas yang diberikan saat itu dengan motivasi maksimal, tetapi tanpa pelatihan, kemampuan tak mungkin lebih baik dari kecakapaii. Terkadang faktor emosional turut mempengaruhi sehingga kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya.


Tes prestasi maksimal termasuk dalam bentuk tes kemampuan. Tes kemampuan mendefinisikan kata yang .¡digunakan untuk memprediksi prestasi akademik, menjawab pertanyaan tentang pekerja yang ahli dan yang bukan ahli, serta merespon tanda secara otomatis untuk memilih pelamar dalam bidang tertentu.


2. Tes Kebiasaan (Kepribadian)

Tes prestasi khusus dipakai dalam meneliti kebiasaan dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang menentukan seberapa sopan peserta tes • yang diinginkan. Aspek kepribadian peserta tes, misalnya kejujuran, keterbukaan, emosi, dan lain-lain. Kepribadian biasanya dianalisis dengan cara deskriptif, tanpa usaha yang dibuat untuk mempertimbangkan sifat-sifat yang diharapkan.



Senin, 01 Juli 2013

perkembangan fisik dan psikomotorik masa kanak-kanak,anak,remaja dan dewasa

1.Perkembangan fisik
Fisik atau tubuh manusia merupaRkan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
A. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak – kanak ( 0 – 5 tahun )
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik , yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbanga berkembang dengan baik.
B. karakteristik perkembangan fisik pada
masa anak (5-11)
Perkembangan:waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak kanak,koordinasi mata berkembang dengan baik ,masih belum mengembangkan otot otot kecil ,kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit ,rentan dan daya tahan kurang
Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh,Ketahanan tubuh bertambah,Anak laki laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat,Koordinasi mata dan tangan lebih baik,Sistim peredaran darah masih belum kuat,Koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik,Dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki
Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita,Kenaikan tekanan darah dan metabolism yang tajam
Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12tahun),Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
C. karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan :pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat,Pertumbuhan tanda – tanda seksual primer ( kelenjar – kelenjar dan alat – alat kelamin ) maupun tanda – tanda seksual sekunder ( tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya),Timbulnya hasrat seksual yang tinggi ( masa puberitas )
D. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.
2.perkembangan psikomotorik
Loree (1970 : 75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks, dan (2) dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan
(finely coordinated movements).
a.Berikut karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak – kanak :
Usia 3 tahun:Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba – tiba atau secara cepat,Dapat melompat 15-24 inchi,Dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki,Dapat berjingkat
usia 4 tahun:Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar,Dapat melompat 24- 33 inchi,Dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan,Dapat melakukan jingkat 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki
Usia 5 tahun: Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif,Dapat melompat 28-36 inchi,Dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki,Dapat melakukan jingkat dengan sangat mudah
b.Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak besar
Pada anak besar perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori :
Keterampilan menolong diri sendiri; anak dapat makan, mandi, berpakain sendiri dan lebih lebih mandiri.Keterampilan menolong orang lain; keterampilan berkaitan dengan orang lain, seperti membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu.Keterampilan sekolah; mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, menari, bernyayi, dll.Keterampilan bermain; anak belajar keterampilan seperti melemper dan menangkap bola, naik sepeda, dan berenang.
c. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja
Keterampilan psikomotorik berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi. Pada masa ini, laki – laki mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalm hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh karna itu, kemampuan psikomotorik laki – lski lebih tinggi daripada perempuan.
d.Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa
Pada usia dewasa keterampilan dalam hal tertentu masih dapat ditingkatkan. Puncak dari perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan merupakan hal penentu dalam perkembangan psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram, keterampilan yang maksimal akan dapat ditingkatkan dan dipertaqhamnkan Karakteristik perkembagan psikomotorik ditandai dengan peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan koordinasi dapat berjalan dengan baik.
3. implikasi perkembangan fisik dan psikomotorik dalam pendidikan
Pemahaman terhadap pekembangan fisik dan psikomotorik dapat memberikan manfaat yang besar dalam pendidikan. Implikasainya terhadap pendidikan berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta didiknya. Dengan begitu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih efektif dan efisien dapat berjalan dengan tepat.





sumber : http://arifelektro08spektrum.blogspot.com/2012/01/perkembangan-fisik-dan-psikomotorik.html?m=1

tautologi dan kontradiksi,aljabar logika,negasi lingkaran

Taulogi, Kontadiksi, Negasi Lingkaran dan Logika Aljabar
• Tautologi
Adalah proposisi komposit yang selalu bernilai benar untuk setiap nilai kebenaran dari proposisi.
Contoh: (pɅq)→p selalu bernilai benar.
• Kontradiksi
Adalah proposisi komposit yang selalu bernilai salah untuk setiap nilai kebenaran dari proposisi elementernya.
Contoh: pɅ(pVq) selalu bernilai salah.
• Negasi ingkaran
Adalah suatu pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan dengan nilai kebenaran dari pernyataan semula, Negasi dari P ditulis ~P atau P̅
Sifat Negasi : Jika P benar, maka ~P salah dan P salah, maka ~P benar.
• Logika aljabar
Pernyataan dan Pernyataan Gabungan
Prinsip dasar sebuah pernyataan gabungan adalah bahwa nilai kebenarannya sangat ditentukan oleh nilai kebenaran masing-masing pernyataannya dan bagaimana pernyataan tersebut dihubungkan.
Pernyataan

∞ Pernyataan akan dinyatakan dengan p, q, r
Prinsip dasar sebuah pernyataan adalah bahwa pernyataan hanya memiliki satu nilai, benar atau salah, tidak keduanya.
Benar atau salah sebuah pernyataan disebut nilai kebenaran.
Beberapa pernyataan merupakan gabungan dari dua pernyataan atau lebih dengan kata penghubung.

Pernyataan Gabungan – Contoh
Mobil sedan beroda empat dan mobil bis beroda enam” merupakan pernyataan gabungan dua buah pernyataan “Mobil sedan beroda empat” dan “mobil bis beroda enam”
Dia sangat pandai atau dia belajar setiap malam” merupakan pernyataan gabungan dua buah pernyataan “Dia sangat pandai” dan “dia belajar setiap malam” .
Hendak pergi kemana adik?” bukanlah sebuah pernyataan karena tidak memiliki nilai kebenaran.



http://materisemester.blogspot.com/2010/03/kalkulus.html

http://coretan-n03.blogspot.com/2011/05/logika-matematika.html

http://aimprof08.wordpress.com/2012/04/24/tautologi-kontradiksi-dan-kontingensi/

Jumat, 28 Juni 2013

4 Tipe Kepribadian

KOLERIS pada umumnya mempunyai:
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat

KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

kalau MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain

KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan

kalau PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai

KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

kalau SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan

KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".

dari: sahabatjiwa.multiply.com

fungsi,domain,kodomain,range

1. Pengertian Domain, Kodomain, Range
Domain disebut juga dengan daerah asal, kodomain daerah kawan sedangkan range adalah daerah hasil.
contoh : Diketahui himpunan P = { 1,2,3,4 } dan himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Relasi dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dengan " setengah dari ".
Jika relasi tersebut dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan menjadi :
{ (1,2),(2,4),(3,6),(4,8) }.
Relasi di atas merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan P mempunyai tepat satu kawan anggota himpunan Q.
Dari fungsi di atas maka :
Domain/daerah asal = himpunan P = { 1,2,3,4 }
Kodomain/daerah kawan = himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Range/daerah hasil = { 2,4,6,8 }

Rabu, 19 Juni 2013

Membuat Daftar Riwayat Hidup

Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering disebut Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan, pandangan politik, juga aturan main yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk perusahan/instansi/lembaga di Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga lokal, nasional, maupun internasional).
Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)
Berisikan seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah anda ikuti, lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal.
3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.
4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut.
5. Referensi Kerja (bila ada)
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).
6. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang "promosi anda". Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan.

sumber : http://faiz06.blogspot.com/

Matriks Relasi Dan Fungsi



Matriks


·       Matriks adalah adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.

·       Matriks A yang berukuran dari m baris dan n kolom (m ´ n) adalah:


·       Matriks bujursangkar adalah matriks yang berukuran n ´ n.

 ·       Dalam praktek, kita lazim menuliskan matriks dengan notasi ringkas A = [aij].

 

 

Contoh 1. Di bawah ini adalah matriks yang berukuran 3 ´ 4:

                                                                                                                                         

 

 

·       Matriks simetri adalah matriks yang aij = aji untuk setiap i dan j.

 

 

Contoh 2. Di bawah ini adalah contoh matriks simetri.

               

               

·       Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1.

 

    Contoh 3. Di bawah ini adalah contoh matriks 0/1:

               

      

 

 

 

 

 

Relasi

 

 

 

·       Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A ´ B.

·       Notasi: R Í (A ´ B).  

 

·       a R b adalah notasi untuk (a, b) Î R, yang artinya a dihubungankan dengan b oleh R

·       a R b adalah notasi untuk (a, b) Ï R, yang artinya a tidak dihubungkan oleh b oleh relasi R.

·       Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.

Contoh 3. Misalkan

A = {Amir, Budi, Cecep},  B = {IF221, IF251, IF342, IF323}

A ´ B = {(Amir, IF221), (Amir, IF251), (Amir, IF342),

(Amir, IF323),  (Budi, IF221), (Budi, IF251),

(Budi, IF342), (Budi, IF323), (Cecep, IF221),

(Cecep, IF251), (Cecep, IF342), (Cecep, IF323) }

 

Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu

 

R = {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221),

        (Budi, IF251), (Cecep, IF323) }

 

- Dapat dilihat bahwa R Í (A ´ B),

- A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.

- (Amir, IF251) Î R  atau Amir R IF251

- (Amir, IF342) Ï R atau Amir R  IF342.                                         

 

 

                                                                      

Contoh 4. Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan

 

          (p, q) Î R  jika p habis membagi q

 

maka kita peroleh

 

          R  = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }                                             

 

·       Relasi pada sebuah himpunan adalah relasi yang khusus

·       Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A ´ A.

·       Relasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A ´

 

Contoh 5. Misalkan R adalah relasi pada A = {2, 3, 4, 8, 9} yang didefinisikan oleh (x, y) Î R  jika x adalah faktor prima dari y. Maka

 

          R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 3), (3, 9)}                                                              

Representasi Relasi

1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah

2. Representasi Relasi dengan Tabel

·       Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil.

 

 

       Tabel 1                           Tabel 2              Tabel 3

A

B

 

P

Q

 

A

A

Amir

IF251

 

2

2

 

2

2

Amir

IF323

 

2

4

 

2

4

Budi

IF221

 

4

4

 

2

8

Budi

IF251

 

2

8

 

3

3

Cecep

IF323

 

4

8

 

3

3

 

 

 

3

9

 

 

 

 

 

 

3

15

 

 

 

3. Representasi Relasi dengan Matriks

·       Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …, bn}.

·       Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij],

           b1       b2      ¼     bn

          M =

Contoh 6. Relasi R pada Contoh 3 dapat dinyatakan dengan matriks

 

dalam hal ini, a1 = Amir, a2 = Budi, a3 = Cecep, dan b1 = IF221,

b2 = IF251, b3 = IF342, dan b4 = IF323.

 

Relasi R pada Contoh 4 dapat dinyatakan dengan matriks

 

yang dalam hal ini, a1 = 2, a2 = 3, a3 = 4, dan b1 = 2, b2 = 4, b3 = 8, b4 = 9, b5 = 15.

4.  Representasi Relasi dengan Graf Berarah

·       Relasi pada sebuah himpunan dapat direpresentasikan secara grafis dengan graf berarah (directed graph atau digraph)

·       Graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.

·       Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga simpul atau vertex), dan tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc)

·       Jika (a, b) Î R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex). 

 

·       Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut gelang atau kalang (loop).

 

 

Contoh 7. Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.

 






R direpresentasikan dengan graf berarah sbb:


 

Sifat-sifat Relasi Biner
·       Relasi biner yang didefinisikan pada sebuah himpunan mempunyai beberapa sifat.

1. Refleksif (reflexive)

·       Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a, a) Î R untuk setiap a Î A.

·       Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika ada a Î A sedemikian  sehingga (a, a) Ï R.


Contoh 8. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
(a)  Relasi R = {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2), (4, 3),
(4, 4) } bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), (3, 3), dan (4, 4).
(b)       Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } tidak  bersifat refleksif karena (3, 3) Ï R.      


Contoh 9. Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat refleksif karena setiap bilangan bulat positif habis dibagi dengan dirinya sendiri, sehingga (a, a)ÎR untuk setiap a Î A.                

Contoh 10. Tiga buah relasi di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N.
          R : x lebih besar dari y,          S : x + y = 5,        T : 3x + y = 10
Tidak satupun dari ketiga relasi di atas yang refleksif karena, misalkan (2, 2) bukan anggota R, S, maupun T.
¾

·       Relasi yang bersifat refleksif mempunyai matriks yang elemen diagonal utamanya semua bernilai 1, atau mii = 1, untuk i = 1, 2, …, n,



·       Graf berarah dari relasi yang bersifat refleksif dicirikan adanya gelang pada setiap simpulnya.



2.   Menghantar (transitive)

·       Relasi R pada himpunan A disebut menghantar jika (a, b) Î R dan (b, c) Î R, maka (a, c) Î R, untuk a, b, c Î A.

Contoh 11. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
(a)   R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) } bersifat menghantar. Lihat tabel berikut:



 
 Pasangan berbentuk
                             (a, b)    (b, c)       (a, c)
         
                             (3, 2)    (2, 1)       (3, 1)
          (4, 2)    (2, 1)       (4, 1)
                             (4, 3)    (3, 1)       (4, 1)
                             (4, 3)    (3, 2)       (4, 2)


 
(b)    R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak manghantar karena
(c)     (2, 4) dan (4, 2) Î R, tetapi (2, 2) Ï R, begitu juga (4, 2) dan (2, 3) Î R, tetapi (4, 3) Ï R.    
(d)    Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) } jelas menghantar
(e) Relasi R = {(1, 2), (3, 4)} menghantar karena tidak ada
      (a, b) Î R dan (b, c) Î R sedemikian sehingga (a, c) Î R.
(f)      Relasi yang hanya berisi satu elemen seperti R = {(4, 5)} selalu menghantar.                                                                                  


Contoh 12. Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat menghantar. Misalkan bahwa a habis membagi b dan b habis membagi c. Maka terdapat bilangan positif m dan n sedemikian sehingga b = ma dan c = nb. Di sini  c = nma, sehingga a habis membagi c.  Jadi, relasi “habis membagi” bersifat menghantar.                                                                                           


Contoh 13. Tiga buah relasi di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N.
          R : x lebih besar dari y,          S : x + y = 6,        T : 3x + y = 10
-  R adalah relasi menghantar karena jika x > y dan y > z maka x > z.
- S tidak menghantar karena, misalkan (4, 2) dan (2, 4) adalah anggota S tetapi (4, 4) Ï S.
- T = {(1, 7), (2, 4), (3, 1)} menghantar.                       


·       Relasi yang bersifat menghantar tidak mempunyai ciri khusus pada matriks representasinya

·       Sifat menghantar pada graf berarah ditunjukkan oleh: jika ada busur  dari a ke b dan dari b ke c, maka juga terdapat busur berarah dari a ke c.






3.    Setangkup (symmetric) dan tak-setangkup (antisymmetric)

·       Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika untuk semua a, b Î A, jika (a, b) Î R, maka (b, a) Î R.

·       Relasi R pada himpunan A tidak setangkup jika (a, b) Î R sedemikian  sehingga (b, a) Ï R.

·       Relasi R pada himpunan A disebut tolak-setangkup jika untuk semua a, b Î A, (a, b) Î R  dan (b, a) Î R  hanya jika a = b.

·       Relasi R pada himpunan A tidak tolak-setangkup jika ada elemen berbeda a dan b sedemikian sehingga (a, b) Î R dan (b, a) Î R.

·       Perhatikanlah bahwa istilah setangkup dan tolak-setangkup tidaklah berlawanan, karena suatu relasi dapat memiliki kedua sifat itu sekaligus. Namun, relasi tidak dapat memiliki kedua sifat tersebut sekaligus jika ia mengandung beberapa pasangan terurut berbentuk (a, b) yang mana a ¹ b.


Contoh 14. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka
(a) Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (2, 4), (4, 2), (4, 4) } bersifat setangkup karena jika (a, b) Î R  maka (b, a) juga Î R. Di sini (1, 2) dan (2, 1) Î R, begitu juga (2, 4) dan (4, 2) Î R.
(b) Relasi R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak setangkup karena (2, 3) Î R, tetapi (3, 2) Ï R.
(c)  Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3) } tolak-setangkup karena 1 = 1 dan (1, 1) Î R, 2 = 2 dan (2, 2) Î R, dan 3 = 3 dan (3, 3) Î R. Perhatikan bahwa R juga setangkup.
(d) Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 3) } tolak-setangkup karena (1, 1) Î R dan 1 = 1 dan, (2, 2) Î R dan 2 = 2 dan. Perhatikan bahwa R tidak setangkup.