Matcha IceCream

Matcha IceCream
Matcha IceCream

Rabu, 25 Desember 2013

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI (INTRAPERSONAL)

Pengertian intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif [1].
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini [2]
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen di kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

Kesimpulan jurnal: Siswa-siswi di SMA adalah individu-individu yang berusia remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional (dalam Ali & Asrori, 2004). Dalam berkomunikasi dengansesamanya, remaja pada dasarnya melakukan pengungkapan diri. Menurut Morton (dalam Dayakisni, 2003) pengungkapan diri merupakan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam pengungkapan diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka
saran yang dapat diberikan sebagai
berikut:
1. Bagi siswa-siswi disarankan dapat meningkatkan pengungkapan diri dan lebih mengatur waktu yang tepat untuk menggunakan Facebook.
2. Bagi para Orang tua, diharapkan mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan Facebook di kehidupan sehari-hari di rumah, serta membantu untuk meningkatkan pengungkapan diri anak-anaknya tidak hanya melalui media jejaring sosial tetapi dalam lingkungan rumah.
3. Bagi para Guru-guru, diharapkan mengontrol siswa-siswinya dalam penggunaan Facebook di lingkungan sekolah, baik dalam belajar mengajar maupun dalam waktu istirahat, serta membantu siswa-siswinya untuk meningkatkan pengungkapan diri tidak hanya melalui media jejaring sosial tetapi melalui kegiatankegiatan
sekolah maupun kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
4. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan mampu melakukan penelitian-penelitian yang lebih mendalam agar dapat menyumbangkan teori-teori yang lebih baik dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Diharapkan juga dapat menambahkan variabel lain dan metode penelitian berbentuk.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA SISWA-SISWI DI SMA NEGERI 8 BEKASI
Putri Ratna Juwita
Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma