Matcha IceCream

Matcha IceCream
Matcha IceCream

Minggu, 14 Juni 2015

PSIKOTERAPI KASUS OCD DAN TERAPINYA

Psikoterapi kasus OCD
KOMPAS.com  Kebanyakan pasien yang datang ke klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera tempat saya berpraktik sehari-hari memang memiliki gangguan kecemasan yang mempunyai manifestasi klinis yang bermacam-macam. Keluhan psikosomatik adalah keluhan yang paling sering membuat pasien datang. Keluhan fisik yang ternyata tidak berdasarkan hal obyektif yang jelas ini memang sering menjadi masalah kecemasan pasien. Belakangan ini, saya mendapatkan beberapa kasus yang dasar kecemasannya adalah pikiran obsesif. Saya akan menunjukkan beberapa kasus agar menjadi jelas buat pembaca sekalian. 

Kasus 1. 
Laki-laki usia 15 tahun datang dengan keluhan sulit menghapuskan pikirannya dari konteks seksual seperti masturbasi. Pasien juga sering merasa mulutnya kering sehingga sangat sering melakukan kumur-kumur untuk membasahi mulutnya. Ketika datang kali pertama ke tempat praktik, selama 25 menit wawancara, saya mencatat ada sekitar 6 kali pasien melakukan kumur-kumur di wastafel ruang praktik. Pikiran-pikirannya akan masturbasi tidak bisa hilang walaupun pasien merasa jijik dengan pikirannya tersebut. Pasien merasa kesulitan mengendalikan pikirannya. Pasien diterapi berdasarkan keluhannya tersebut, dan dua bulan pasca-terapi menunjukkan hasil yang baik. Pikirannya akan masturbasi sudah berkurang dan kebiasaannya kumur-kumur sudah tidak dilakukan lagi. 
Kasus 2. 
Laki-laki usia 18 tahun pikirannya selalu mengingat-ingat nomor polisi mobil yang dia lihat. Setiap ada mobil yang lewat, pasien selalu secara otomatis mengingat-ingat nomor polisi yang tertera di mobil tersebut. Pasien sudah berusaha untuk mencoba mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang berhubungan dengan mobil tersebut, tetapi pasien kesulitan. Pasien menjadi cemas jika tidak mampu menghilangkan pikiran-pikirannya tersebut. 
Kasus 3. 
Wanita usia 27 tahun sering kali kebingungan untuk melakukan sesuatu berhubungan dengan hitung-menghitung. Pikiran takut salahnya membuat dia selalu berkali-kali menghitung barang-barang di tokonya. Kebetulan dia bekerja di toko milik ayahnya. Pasien juga kesulitan jika berada di mal dan hendak membeli makanan. Dia akan berdiri di depan kasir sampai mencoba menghitung-hitung jumlah uang, kembalian uang, dan berapa yang harus disiapkan. Kondisi ini malahan sering membuatnya tidak jadi membeli makanan.
Penyakit Obsesif - Kompulsif ditandai dengan adanya  obsessi  dan kompulsiObsesi  adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi  adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-pikiran menganggu tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan tetapi tidak mampu menahan dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan segala sesuatunya baik-baik saja.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui. Gangguan obsesif-kompulsif tidak ada kaitan dengan bentuk karakteristik kepribadian seseorang, pada individu yang memiliki kepribadian obsesif-kompulsif cenderung untuk bangga dengan ketelitian, kerapian dan perhatian terhadap hal-hal kecil, sebaliknya pada gangguan obsesif-kompulsif, individu merasa tertekan dengan kemunculan perilakunya yang tidak dapat dikontrol. Mereka merasa malu bila perilaku-perilaku tersebut dipertanyakan oleh orang yang melihatnya karena melakukan pekerjaan yang secara berulang-ulang. Mereka berusaha mati-matian untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. 
Penyebab Obsesif Kompulsif adalah: 
  1. Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder). 
  2. Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD. 
  3. Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah. 
  4. Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
  5. Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan 
  6. Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
  1. tangan & melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.
BERBAGAI PERILAKU GANGGUAN YAN SERING TERJADI : 
  • Membersihkan atau mencuci tangan 
  • Memeriksa atau mengecek 
  • Menyusun 
  • Mengkoleksi atau menimbun barang 
  • Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul (obsesif) 
  • Takut terkontaminasi penyakit/kuman 
  • Takut membahayakan orang lain 
  • Takut salah 
  • Takut dianggap tidak sopan 
  • Perlu ketepatan atau simetri 
  • Bingung atau keraguan yang berlebihan. 
  • Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada urutan bilangan)
TREATMENT/PENANGANAN
Psikoterapi.
Treatment psikoterapi untuk gangguan obsesif-kompulsif umumnya diberikan hampir sama dengan gangguan kecemasan lainnya. Ada beberapa faktor OCD sangat sulit untuk disembuhkan, penderita OCD kesulitan mengidentifikasi kesalahan (penyimpangan perilaku) dalam mempersepsi tindakannya sebagai bentuk penyimpangan perilaku yang tidak normal. Individu beranggapan bahwa ia normal-normal saja walaupun perilakunya itu diketahui pasti sangat menganggunya. Baginya, perilaku kompulsif tidak salah dengan perilakunya tapi bertujuan untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik-baik saja. Faktor lain adalah kesalahan dalam penyampaian informasi mengenai kondisi yang dialami oleh individu oleh praktisi secara tidak tepat dapat membuat individu merasa enggan untuk mengikuti terapi.
Cognitive-behavioural therapy (CBT) adalah terapi yang sering digunakan dalam pemberian treatment pelbagai gangguan kecemasan termasuk OCD. Dalam CBT penderita OCD pada perilaku mencuci tangan diatur waktu kapan ia mesti mencuci tangannya secara bertahap. Bila terjadi peningkatan kecemasan barulah terapis memberikan izin untuk individu OCD mencuci tangannya. Terapi ini efektif menurunkan rasa cemas dan hilang secara perlahan kebiasaan-kebiasaannya itu.
Dalam CBT terapis juga melatih pernafasan, latihan relaksasi dan manajemen stres pada individu ketika menghadapi situasi konflik yang memberikan kecemasan, rasa takut atau stres muncul dalam diri individu. Pemberian terapi selama 3 bulan atau lebih.

Sumber : kompas, Dokter.com