Matcha IceCream

Matcha IceCream
Matcha IceCream

Senin, 25 Januari 2016

Tugas Pertemuan 3



SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


A. DISAIN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI 


1. PENGERTIAN SISTEM


Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


Selain itu, menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.


Sedangkan menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.


Berdasarkan pengertian beberapa tokoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang menyatu secara kompleks dan rapi untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan tertentu.


2. PENGERTIAN INFORMASI


Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.


Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.


Selain itu, menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.


Begitu pula menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.


Berdasarkan pengertian menurut tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.


3. PENGERTIAN PSIKOLOGI


Menurut Muhibbinsyah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.


Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.


Sedangkan Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku terbuka dan tertutup manusia baik secara individu maupun kelompok.


4. SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


Berdasarkan pengertian istilah-istilah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.


B. Merancang sistem untuk mengeolah informasi dalam psikologi 


Penganalisaan ini dilihat dari laporan Handayani Septianingsih dalam laporan Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Di Amanda 2 Swalayan Yogyakarta pada tahun 2010.


Berdasarkan pengamatan handayani di lapangan menunjukan bahwa penggajian yang terjadi di perusahaan tersebut masih bersifat manual, karena komputer yang tersedia hanya digunakan untuk mencatat penambahan karyawan, serta potongan dan tunjangan gaji. Dan belum ada program secara otomatis dapat mengolah data penggajian di perusahaan tersebut. Saat itu outputnya masih berupa arsip - arsip atau laporan - laporan yang jumlahnya cukup banyak, sehingga masih terjadinya keterlambatan dalam memberikan informasi kepada karyawan. Proses presensi karyawan juga masih menggunakan mesin presensi manual. Selain itu juga masih kurang terjaminnya keamanan data. Dengan adanya kenyataan ini penyusun handayani memandang perlunya melakukan komputerisasi pada sistem yang ada khususnya pada bagian penggajian dan presensi karyawan, yang bertugas untuk mengolah data penggajian yang berupa mengolah data karyawan dan data gaji serta membuat laporan gaji setiap bulannya. Penyusun handayani mengharapakan dengan adanya sistem pengolahan data penggajian dan sistem presensi yang terkomputerisasi dapat mengontrol ketertiban proses penggajian dan ketertiban karyawan agar datang tepat waktu sehingga akan lebih efektif dan efisien, disamping itu diharapkan juga mampu menunjang evaluasi analisis untuk pengambilan keputusan serta menghasilkan informasi yang berkualitas. Berkaitan dengan sistem informasi yang telah ada saat ini pada AMANDA 2 Swalayan maka diperlukan suatu sistem pengolahan data yang dapat menunjang evaluasi proses pengambilan keputusan. Sehingga mungkin saja dalam sistem penggajian masih belum berinteraksi secara optimal walaupun sebagian kegiatan penggajian sudah menggunakan sistem komputer.






C. Menggunakan komputer sebagai alat bantu pengolah informasi dalam psikologi 


Dengan perubahan zaman, konseling dapat dilakukan dengan komputer yang dibantu dengan jaringan internet. Sudah banyak sekali jasa konseling online yang ada di jejaring sosial. Hal-hal yang sudah saya jelaskan diatas merupakan salah satu contoh penggunaan sistem informasi dalam psikologi saat ini. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Contoh lainnya yang termasuk kedalam aplikasi sistem informasi dalam bidang psikologi ialah konseling yang mengandung makna proses antarpribadi yang berlangsung melalui saluran komunikasi verbal dan nonverbal. Konseling sebagai proses pemberi bantuan kepada klien dilaksanakan melalui berbagai macam layanan, seperti : tatap muka secara langsung dan memanfaatkan media atau teknologi informasi. Yang semua itu tujuannya memberikan konseling dengan cara yang menarik, interaktif, tidak terbatas oleh tempat, tetapi juga tetap memperhatikan asas-asas dan kode etik.


D. Salah satunya dalam hal penggunaan Sistem Informasi dalam bidang psikologi sangat terlihat dalam e-counseling. Hal ini tentunya lebih memudahkan proses konseling antara konselor dengan kliennya, sehingga jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang dalam proses konseling.






Sumber :


Alamsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama


Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta : Salemba Empat


Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia










Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi.Yogyakarta : Penerbit Andi


Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka


Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawali Pers


Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi