KOLERIS pada umumnya mempunyai:
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
kalau MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
kalau PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
kalau SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".
dari: sahabatjiwa.multiply.com
Matcha IceCream

Matcha IceCream
Jumat, 28 Juni 2013
fungsi,domain,kodomain,range
1. Pengertian Domain, Kodomain, Range
Domain disebut juga dengan daerah asal, kodomain daerah kawan sedangkan range adalah daerah hasil.
contoh : Diketahui himpunan P = { 1,2,3,4 } dan himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Relasi dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dengan " setengah dari ".
Jika relasi tersebut dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan menjadi :
{ (1,2),(2,4),(3,6),(4,8) }.
Relasi di atas merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan P mempunyai tepat satu kawan anggota himpunan Q.
Dari fungsi di atas maka :
Domain/daerah asal = himpunan P = { 1,2,3,4 }
Kodomain/daerah kawan = himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Range/daerah hasil = { 2,4,6,8 }
Domain disebut juga dengan daerah asal, kodomain daerah kawan sedangkan range adalah daerah hasil.
contoh : Diketahui himpunan P = { 1,2,3,4 } dan himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Relasi dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dengan " setengah dari ".
Jika relasi tersebut dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan menjadi :
{ (1,2),(2,4),(3,6),(4,8) }.
Relasi di atas merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan P mempunyai tepat satu kawan anggota himpunan Q.
Dari fungsi di atas maka :
Domain/daerah asal = himpunan P = { 1,2,3,4 }
Kodomain/daerah kawan = himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Range/daerah hasil = { 2,4,6,8 }
Rabu, 19 Juni 2013
Membuat Daftar Riwayat Hidup
Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering disebut Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan, pandangan politik, juga aturan main yang berbeda-beda.
Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat
Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk
perusahan/instansi/lembaga di Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga
lokal, nasional, maupun internasional).
Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)Berisikan seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
2. PendidikanCantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah anda ikuti, lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal.3. KemampuanUraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.4. Pengalaman kerjaCantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut.5. Referensi Kerja (bila ada)Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).6. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)Cantumkan pengalaman lain yang menunjang "promosi anda". Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan.
sumber : http://faiz06.blogspot.com/
Matriks Relasi Dan Fungsi
Matriks
·
Matriks adalah adalah susunan skalar
elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.
·
Matriks A yang berukuran dari m
baris dan n kolom (m ´ n) adalah:
· Matriks bujursangkar adalah matriks yang berukuran n ´ n.
· Dalam praktek, kita lazim menuliskan matriks dengan notasi ringkas A = [aij].
Contoh 1. Di bawah ini adalah matriks yang berukuran 3 ´ 4:
· Matriks simetri adalah matriks yang aij = aji untuk setiap i dan j.
Contoh 2. Di bawah ini adalah contoh matriks simetri.
· Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1.
Contoh 3. Di bawah ini adalah contoh matriks 0/1:
Relasi
· Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A ´ B.
· Notasi: R Í (A ´ B).
· a R b adalah notasi untuk (a, b) Î R, yang artinya a dihubungankan dengan b oleh R
·
a R b adalah notasi
untuk (a, b) Ï R, yang artinya a tidak
dihubungkan oleh b oleh relasi R.
· Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.
Contoh 3. Misalkan
A = {Amir, Budi, Cecep}, B = {IF221, IF251, IF342, IF323}
A ´ B = {(Amir, IF221), (Amir, IF251), (Amir, IF342),
(Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251),
(Budi, IF342), (Budi, IF323), (Cecep, IF221),
(Cecep, IF251), (Cecep, IF342), (Cecep, IF323) }
Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu
R = {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221),
(Budi, IF251), (Cecep, IF323) }
- Dapat dilihat bahwa R Í (A ´ B),
- A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.
- (Amir, IF251) Î R atau Amir R IF251
- (Amir, IF342) Ï R atau Amir R IF342.
Contoh 4. Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan
(p, q) Î R jika p habis membagi q
maka kita peroleh
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
· Relasi pada sebuah himpunan adalah relasi yang khusus
· Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A ´ A.
· Relasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A ´
Contoh 5. Misalkan R adalah relasi pada A = {2, 3, 4, 8, 9} yang didefinisikan oleh (x, y) Î R jika x adalah faktor prima dari y. Maka
R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 3), (3, 9)}
Representasi Relasi
1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah
2. Representasi Relasi dengan Tabel
· Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil.
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3
A |
B |
|
P |
Q |
|
A |
A |
Amir |
IF251 |
|
2 |
2 |
|
2 |
2 |
Amir |
IF323 |
|
2 |
4 |
|
2 |
4 |
Budi |
IF221 |
|
4 |
4 |
|
2 |
8 |
Budi |
IF251 |
|
2 |
8 |
|
3 |
3 |
Cecep |
IF323 |
|
4 |
8 |
|
3 |
3 |
|
|
|
3 |
9 |
|
|
|
|
|
|
3 |
15 |
|
|
|
3. Representasi Relasi dengan Matriks
· Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …, bn}.
· Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij],
b1 b2 ¼ bn
M =
Contoh 6. Relasi R pada Contoh 3 dapat dinyatakan dengan matriks
dalam hal ini, a1 = Amir, a2 = Budi, a3 = Cecep, dan b1 = IF221,
b2 = IF251, b3 = IF342, dan b4 = IF323.
Relasi R pada Contoh 4 dapat dinyatakan dengan matriks
yang dalam hal ini, a1 = 2, a2 = 3, a3 = 4, dan b1 = 2, b2 = 4, b3 = 8, b4 = 9, b5 = 15.
4. Representasi Relasi dengan Graf Berarah
· Relasi pada sebuah himpunan dapat direpresentasikan secara grafis dengan graf berarah (directed graph atau digraph)
· Graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.
· Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga simpul atau vertex), dan tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc)
· Jika (a, b) Î R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex).
· Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut gelang atau kalang (loop).
Contoh 7. Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
R direpresentasikan dengan graf berarah sbb:
Sifat-sifat Relasi Biner
· Relasi biner yang didefinisikan
pada sebuah himpunan mempunyai beberapa sifat.
1. Refleksif (reflexive)
· Relasi R pada himpunan A disebut
refleksif jika (a, a) Î R untuk
setiap a Î A.
· Relasi R pada himpunan A
tidak refleksif jika ada a Î A sedemikian
sehingga (a, a) Ï R.
Contoh 8. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada
himpunan A, maka
(a) Relasi R
= {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2), (4, 3),
(4, 4) } bersifat refleksif karena terdapat elemen
relasi yang berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), (3, 3), dan
(4, 4).
(b) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } tidak bersifat refleksif karena (3, 3) Ï R.
Contoh 9. Relasi “habis
membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat refleksif karena setiap
bilangan bulat positif habis dibagi dengan dirinya sendiri, sehingga (a, a)ÎR untuk setiap a
Î A.
Contoh 10. Tiga buah relasi
di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N.
R : x lebih besar dari y,
S : x + y =
5, T : 3x + y
= 10
Tidak satupun dari ketiga relasi di atas yang refleksif karena,
misalkan (2, 2) bukan anggota R, S, maupun T.
¾
· Relasi yang bersifat refleksif
mempunyai matriks yang elemen diagonal utamanya semua bernilai 1, atau mii = 1, untuk i = 1, 2, …, n,
· Graf berarah dari relasi yang
bersifat refleksif dicirikan adanya gelang pada setiap simpulnya.
2. Menghantar (transitive)
· Relasi R pada himpunan A disebut
menghantar jika (a, b)
Î R dan (b, c) Î R, maka (a, c)
Î R, untuk a, b, c
Î A.
Contoh 11. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada
himpunan A, maka
(a) R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) }
bersifat menghantar. Lihat tabel berikut:
![]() |
Pasangan berbentuk
(a, b) (b, c) (a,
c)

(3,
2)
(2, 1) (3, 1)
(4,
2)
(2, 1) (4, 1)
(4,
3)
(3, 1) (4, 1)
(4,
3)
(3, 2) (4, 2)
![]() |
(b) R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4),
(4, 2) } tidak manghantar karena
(c) (2, 4) dan (4, 2) Î R, tetapi
(2, 2) Ï R, begitu juga (4, 2) dan (2, 3) Î R, tetapi
(4, 3) Ï R.
(d) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) } jelas menghantar
(e) Relasi R = {(1, 2), (3,
4)} menghantar karena tidak ada
(a, b)
Î R dan (b, c) Î R
sedemikian sehingga (a, c) Î R.
(f) Relasi yang hanya berisi satu
elemen seperti R = {(4, 5)} selalu
menghantar.
Contoh 12. Relasi “habis
membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat menghantar. Misalkan
bahwa a habis membagi b dan b habis membagi c. Maka
terdapat bilangan positif m dan n sedemikian sehingga b = ma
dan c = nb. Di sini c = nma,
sehingga a habis membagi c.
Jadi, relasi “habis membagi” bersifat menghantar.
Contoh 13. Tiga buah relasi
di bawah ini menyatakan relasi pada himpunan bilangan bulat positif N.
R : x lebih besar dari y,
S : x + y =
6, T : 3x + y
= 10
- R adalah relasi menghantar karena jika x > y
dan y > z maka x > z.
- S tidak menghantar karena, misalkan (4, 2) dan (2, 4)
adalah anggota S tetapi (4, 4) Ï S.
- T = {(1, 7), (2, 4), (3,
1)} menghantar.
· Relasi yang bersifat menghantar
tidak mempunyai ciri khusus pada matriks representasinya
· Sifat menghantar pada graf
berarah ditunjukkan oleh: jika ada busur
dari a ke b dan dari b ke c, maka juga terdapat busur berarah dari
a ke c.
3. Setangkup (symmetric) dan tak-setangkup (antisymmetric)
· Relasi R pada himpunan A disebut
setangkup jika untuk semua a, b
Î A, jika (a, b) Î R, maka (b, a)
Î R.
· Relasi R pada himpunan A
tidak setangkup jika (a, b) Î R sedemikian
sehingga (b, a) Ï R.
· Relasi R pada himpunan A disebut tolak-setangkup jika untuk semua a, b Î A, (a, b)
Î R dan (b, a) Î R hanya jika a = b.
· Relasi R pada himpunan A
tidak tolak-setangkup jika ada elemen berbeda a dan b sedemikian
sehingga (a, b) Î R dan (b, a) Î R.
· Perhatikanlah bahwa istilah
setangkup dan tolak-setangkup tidaklah berlawanan, karena suatu relasi dapat
memiliki kedua sifat itu sekaligus. Namun, relasi tidak dapat memiliki kedua
sifat tersebut sekaligus jika ia mengandung beberapa pasangan terurut berbentuk
(a, b) yang mana a ¹ b.
Contoh 14. Misalkan A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada
himpunan A, maka
(a) Relasi R = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (2, 4), (4, 2), (4, 4) }
bersifat setangkup karena jika (a, b) Î R maka (b,
a) juga Î R. Di sini
(1, 2) dan (2, 1) Î R, begitu juga (2, 4) dan
(4, 2) Î R.
(b) Relasi R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak setangkup karena (2, 3)
Î R, tetapi (3, 2) Ï R.
(c) Relasi R = {(1, 1), (2,
2), (3, 3) } tolak-setangkup karena 1 = 1 dan (1, 1) Î R, 2 = 2 dan (2, 2) Î R, dan 3 = 3 dan (3, 3) Î R. Perhatikan bahwa R juga setangkup.
(d) Relasi R = {(1, 1), (1,
2), (2, 2), (2, 3) } tolak-setangkup karena (1, 1) Î R dan 1 = 1 dan, (2, 2) Î R dan 2 = 2 dan. Perhatikan bahwa R
tidak setangkup.
Langganan:
Postingan (Atom)