Matcha IceCream

Matcha IceCream
Matcha IceCream

Sabtu, 26 Januari 2013

BAB VI MANUSIA DAN PENDERITAAN



BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN

v  PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa san sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atu merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan untuk umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesediahan kepada umatnya yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan darinya. Untuk itu pada umunya manusia diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukan manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikannya. Tanda atau wangsit demikian berupa mimpi sebagai rasa pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca Koran tentang terjadianya penderitaan.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupannya. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialamai manusia tentunya diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya.


v  SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan atau jasmanai, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnnya psikis bisa berupa kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak ada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan anatara lain claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegelapan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditakutkan sebelum phobiannya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatakan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

v  KEKALUTAN MENTAL
Menurut Ridwan Efendy (2007) penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidaksempurnaan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga bersangkutan bertingkahlaku secara kurang wajar.
·         Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1.      Nampak pada jasmanai yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
·         Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.      Gangguan kejiwaan Nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmani maupun rohani
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.      Ketakutan merupakan titik patah hati (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
·         Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.      Terjadianya konflik sosial budaya
3.      Cara pemantangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses ketakutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Positif truma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalanya melakukan sholat tahajut, ataupun Melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negative trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1.      Agresi berupa kemarahan ketakutan akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2.      Regresi adalah kembali pada [ola perilaku yang primitive atau kekanak-kanak
3.      Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama misalnya dengan membisu
4.      Proyeksi merupakan uasaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5.      Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dan imaginasinnya
6.      Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superiordari pada orang lain
7.      Autisme adalah menutup diri secara total dari dunia rill tidak mau berkomunikasi dengan orang lain karena puas dengan fantasinya sendiri yang dapat mengurus ke sifat yang sintinG


v  PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Hubungan antara penderitaan dan perjuangan :
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan yang bersifaat kodrati yang sudah menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Sehingga manusia hidup tidak bisa pesimis, yang menganggap sebagai jaringan penderitaan, melainkan optimis, berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. caranya yaitu berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan agar terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.

v  PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Hubungan antara penderitaan, media masa dan seniman :
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, radio, internet, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera minilai untuk menentukan sikap anatara sesame manusia terutama bagi yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunkiasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul yang sama. 


v  PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Sebab – sebab timbulnya penderitaan :
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut basib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia agar menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat berupa usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

v  PENGARUH PENDERITAAN
Pengaruh yang terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan :
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan jaringan penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
     Apabila sikap negative dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiannyaitu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan kondisi. Kondisi yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Kondisi yang berupa hambatan harus disingkirkan.


sumber

(sumber : buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji penerbit gunadarma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar