STRESS
A. Arti Penting Stress
" Arti Penting Strees :
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat
tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami
beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi
tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu
terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress.
Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis."
B. Tipe-Tipe Stress
1. Tekanan : hasil
hubungan antara peristiwa-peristiwa persekitaran dengan individu. Paras tekanan
yang dihasilkan akan bergantung kepada sumber tekanan dan cara individu
tersebut bertindak balas. Tekanan mental adalah sebagian daripada kehidupan
harian. Ia merujuk kepada kaedah yang menyebabkan ketenangan individu terasa di
ancam oleh peristiwa persekitaran dan menyebabkan individu tersebut bertindak
balas. Anda boleh mengalami tekanan ketika di tempat kerja, menyesuaikan diri
dengan persekitaran baru, atau melalui hubungan sosial. Tekanan mental yang
sederhana boleh menjadi pendorong kepada satu-satu tindakan dan pencapaian
tetapi kalau tekanan mental anda itu terlalu tinggi, ia boleh menimbulkan
masalah sosial dan seterusnya menggangu kesehatan anda.
2. Frustasi
: adalah suatu harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
3. Konflik
: Berasal dari kata kerja latin configere yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
4. Kecemasan : Banyak
pengertian/definisi yang dirumuskan oleh para ahli dalam merumuskan pengertian
tentang kecemasan
.
C. Syndrom - Syndrom respons
- Mekanisme Pertahanan Diri -
Ø Indentifikasi
Indentifikasi dapat didefinisikan sebagai
metode yang digunakan orang untuk mengambil alih ciri-ciri orang lain dan
menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari kepribadiannya sendiri. Misalnya
seorang anak perempuan yang menganggap ibunya memiliki kepribadian yang
menyenangkan, cara bicara yang halus, suka berdandan dan sebagainya, maka anak
perempuan tersebut akan meniru dan berperilaku seperti ibunya.
Ø Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan
dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Riza
memiliki nilai yang buruk dalam pelajaran Fisika, namun prestasi olahraga yang
ia miliki sangat memuaskan.
Ø Pembentukan Reaksi/ Reaction Formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan
dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan
serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan
pertama. Misalnya seorang ibu yang membenci anaknya karena kehadiran anak tadi
tidak diinginkan sehingga ibu tadi ingin membunuh anaknya, namun sang ibu malah
bertindak sebaliknya, ia sangat menyayangi anaknya.
Ø Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang
memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan
kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat
diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya korupsi adalah
perbuatan yang tidak dibenarkan oleh norma-norma masyarakta atau agama. Agar
tidak dianggap sebagai koruptor wawan mengamalkan sebagian hasil korupsinya
untuk membantu anak yatim piatu.
Ø Proyeksi
Proyeksi adalah proses pertahanan yang secara
langsung tidak disadari dan dimana individu yang bersangkutan itu tidak mau
menyadari/mengakui. Misalnya Tito membenci Toni, namun karena toni adalah kaka
kandungnya, maka Tito mengatakan bahwa Toni yang membenci dia.
Ø Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi
dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai
seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
Ø Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat
tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang
bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
Ø Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls
yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan
dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang mahasiswa bertemu dengan wanita
cantik, putih dan seksi. Namun setelah disadari ternyata wanita cantik itu
adalah dosennya yang telah bersuami. Sehingga gairahnya tadi ditekan kea lam
tidak sadar.
Ø Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang
tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang
menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak
membicarakan hal itu lagi.”
Ø Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang
apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya
artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari
perkumpulannya.
Ø Fantasi
Fantasi adalah kemampuan mental untuk
membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayanagan baru. (Walgito, 2004:139).
Misalnya seorang wanita yang tidak memiliki uang untuk pergi ke paris ia
melamunkan berbagai fantasi dirinya seolah-olah sedang berada di paris.
Ø Negativisme
Negativisme adalah perilaku seseorang yang
selalu bertentangan dengan perilaku tidak terpuji. Misalnya seorang teman yang
mengajak Rika mencuri, namun Rika menolaknya.
Ø Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang
lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang
aktif. Misalnya seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan
adu argument saat rapat berlangsung.D. pendekatan problem solving terhadap stress
Problem
Solving
Kita
mengalahkan stress dengan cara menyelesaikan problem stressor (hal yang membuat
stress itu). Misalnya, kita stress karena menderita suatu penyakit, maka kita menyelesaikan
masalah dengan berobat sehingga penyakit kita bisa sembuh. Atau bisa juga
dengan mengusahakan agar kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang
terjadi (bila situasinya sendiri tidak bisa dirubah).
Menghilangkan
stress mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut
Lazurus dan Folkman penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
- problem focused coping (Coping yang berfokus pada masalah) adalah istilah Lazurus untuk strategi kognitif untuk penanganan dtress atau coping yang digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
- problem focused coping (Coping yang berfokus pada emosi) adalah isitlah Lazurus untuk strategi penanganan stress diaman individu memberikan respon terhadad situasi stress dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penialaian defensif.
Hubungan Internasional
A. Model -model hubungan inrternasional
Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
1. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang
berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat
positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran
dikurangi biaya).
2. Model peranan (role model)
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini
setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat.
Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi
peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki
ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi
peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi
tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang
harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan
memainkan peranan tertentu.
3. Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini
menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam
bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3
bagian yaitu :
• Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan
perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang
tua).
• Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi
secara rasional)
• Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan
pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas,
kreativitas dan kesenangan).
Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut
sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari
kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin
minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari
rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).
4. Model Interaksional (interacsional model)
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem .
Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara
singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.
B. Cara Memulai Hubungan
Pembentukan Kesan Dan Ketertarikan Interpersonal
Dalam Memulai Hubungan
a. Pembentukkan
Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan. Menurut Charles R.
Berger, tahap ini dikelompokkan kedalam tujuh kategori, yaitu :
1. Informasi dan demografis
2. Sikap dan pendapat
3. Rencana yang akan datang
4. Kepribadian
5. Perilaku pada masa lalu
6. Orang lain
7. Hobi dan minat
b. Peneguhan Hubungan
Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, maka diperlukan
tindakan-tindakan untuk memelihara keseimbangan.
Dalam memelihara keseimbangan terdapat empat faktor, yaitu :
1. Keakraban
2. Control
3. Respon yang tepat
4. Nada emosional yang tepat C. Intimasi dan Hubungan Pribadi
Hubungan intim
merupakan sebuah ikatan emosional antara dua individu
yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain. Intimasi juga adalah
salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim
daripadahubungan pribadi yang lain.
Adapun beberapa bentuk hubungan intim, yaitu sebagai berikut :
1. Persaudaraan
2. Persahabatan
3. Percintaan
d. Intimasi dan Pertumbuhan
Hal yang mempengaruhi keintiman itu tumbuh adalah cinta. Dan keintiman
tidak akan tumbuh jika tidak ada cinta.
Namun banyak respon alami kita adalah menolak untuk terbuka terhadap
pasangan karena beberapa hal, yakni :
1. Tidak mengenal dan menerima siapa diri kita secara utuh.
2. Tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan menuju
pernikahan.
3. Tidak mempercayai pasangan dalam memegang rahasia.
4. Kita dibentuk menjadi seseorang yang berkepribadian
Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2008/10/24/11212663/mengenal.4.tipe.stres.
dani.blogspot.com/2013/04/tulisan-5.html
http://pemulihanjiwa.com/teori-teori-hubungan-interpersonal-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar